![]() |
Apple bangun pabrik AirTag Rp16 triliun di Batam, ditargetkan produksi mulai Februari 2026 meski ada tantangan tarif dari AS. (Pexel) |
Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, Apple, memastikan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik AirTag di Batam. Nilai investasinya mencapai sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 16 triliun.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, menyampaikan bahwa Apple telah menyelesaikan proses pembelian lahan untuk proyek tersebut. Meski belum ada tanggal pasti terkait dimulainya pembangunan, langkah tersebut menjadi indikasi kuat keseriusan Apple.
“Dalam pertemuan terakhir dengan Pak Menteri, mereka menyampaikan bahwa lahan sudah dibeli. Kalau sudah akuisisi lahan, artinya mereka akan betul-betul membangun,” kata Nurul di Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2025).
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyebut bahwa proses awal pembangunan seperti cut and fill telah dimulai. Ia mengungkapkan bahwa pabrik AirTag tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Februari 2026.
“Kita berhasil meyakinkan Apple untuk tetap berinvestasi di Batam. Tanahnya sudah dibeli, lokasinya sudah ditunjukkan ke kami, dan konstruksi tahap awal sudah berjalan,” ujar Rosan dalam acara "Semangat Awal Tahun 2025" di Menara Global, Jakarta.
Meski muncul kekhawatiran terkait kebijakan tarif resiprokal sebesar 32% dari Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia, pemerintah optimistis bahwa hal ini tidak akan menggagalkan rencana investasi tersebut. Apple dinilai tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian AS, meski produksinya dilakukan di luar negeri.
“Apple adalah pemain global. Produksinya di luar negeri pun tetap memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi AS,” pungkas Nurul.